Teacher's Diary

Bagaimana Cara Menghubungkan?

Kali ini saya tersentak lagi dengan beberapa pemikiran yang terus berputar di kepala. Entahlah, semakin ke sini saya semakin banyak mempertanyakan tentang ini dan itu.

Mulai dari SD sampai nggak ingat pastinya SMP kelas berapa, saya beberapa kali mengikuti kursus bahasa Inggris. Waktu itu tujuan saya les cuma karena nggak ingin merasa tertinggal aja dengan teman-teman yang lain. Pada saat itu, SD saya mayoritas muridnya adalah anak-anak bermata sipit, jadi saya merasa harus terus menyamakan diri dengan mereka agar tidak dipandang remeh. Secara mereka itu belajarnya giat, ya saya juga harus termotivasi untuk belajar lebih giat.

Karena dari SD sudah kebiasaan les, masih terbawa sampai SMP. Lesnya pun masih putus nyambung. Kadang kalau merasa bosan, nggak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Mungkin karena itu juga les saya cuma sampai jenjang Primary Three karena setiap daftar lagi harus disuruh mengulang😂

Kalau tau bakal jadi guru bahasa Inggris, saya memilih untuk terus lanjut les bahasa Inggris.😅

Walaupun les bahasa Inggrisnya putus nyambung, alhamdulillah selama di sekolah saya merasa banyak terbantu dengan apa yang saya dapatkan selama les. Yang paling terasa adalah perkembangan penguasaan kosakata bahasa Inggris saya. Saya semakin lebih mudah dalam memahami teks karena penguasaan kosakata yang terus bertambah.

Ketika menjadi guru, hal yang paling banyak saya jumpai adalah kesulitan siswa dalam memahami teks, teks singkat ataupun panjang.

Karena kesulitan tersebut, saya mencoba untuk memberikan 5 kosakata baru setiap pertemuan untuk membantu mereka dalam memahami teks dan memperluas penguasaan kosakata mereka.

Harapan saya, mereka dapat mengaplikasikan vocabulary yang mereka dapatkan tersebut ke dalam teks yang mereka baca. Ketika ada kata-kata yang sebenarnya sudah beberapa kali dijumpai dan dibahas, mereka sudah tidak bingung lagi atau kesulitan memahami teks karena tidak tau artinya.

Tapi kenyataannya, hari ini mempelajari kosakata tersebut, seminggu atau dua minggu kemudian ketika mereka menjumpainya lagi mereka tetap nggak tau artinya.

Kelemahannya adalah mereka malas mencatat, membuka catatan, dan menggunakan kamus.

Apa yang perlu dibenahi dari cara mengajar saya?

Ada saran agar kedepannya lebih baik?

Feel free to share in the comment box.

Thanks for reading!😊

Leave a comment